Sabtu, 05 Januari 2013

Cara mudah hilangkan stress saat bekerja

Bekerjalah dengan gembira, cintai pekerjaanmu dan sederet anjuran untuk bersenang-senang saat bekerja tentu sudah sering Anda dengar. Kondisi jiwa yang tertekan dan stres tentu membuat bekerja jadi tidak nyaman. Lebih parahnya lagi, tekanan akan menghambat kreativitas, membuat Anda bekerja seperti robot dengan rutinitas dan produktivitas yang begitu-begitu saja dari hari ke hari. Sudah bisa dipastikan, karir Anda tidak akan beranjak ke mana-mana dengan kondisi kerja yang demikian.

Rekomendasi artikel lainnya 

Kondisi stres ini tidak hanya terjadi untuk jangka panjang, kita juga sering mengalaminya secara tiba-tiba saat sedang di kantor. Berangkat dengan hati riang, namun setelah bekerja beberapa jam mendadak Anda merasa stuck dan muak dengan semuanya. Sering mengalaminya? Beberapa cara mudah berikut ini akan membantu Anda untuk menghilangkan gangguan ini secara cepat.

Hilangkan Stres Saat Kerja


1. Perencanaan

Agar tidak ikut porak poranda terkena tuntutan yang carut marut, biasakan menyusun jadwal apa yang akan Anda lakukan sepanjang hari. Seringkali punya jadwal justru mendatangkan stres tersendiri, karena Anda jadi terbayang-bayang betapa sibuknya Anda hari itu. Solusinya, jangan terpatok pada kegiatan namun buatlah batasan waktu. Contoh, pukul 10 Anda harus berada di kantor, pukul 12 di plaza Indonesia, pukul 4 sore di sekolah si kecil; bukan jadwal kegiatan seperti 'saya harus meeting dengan bos, kemudian menemui klien, lalu menjemput si kecil'.

2. Hirup Wewangian

Tidak perlu menunggu suasana spa untuk memanfaatkan khasiat aromaterapi. Wewangian ini bisa bersifat praktis, sebagai 'obat' untuk mood Anda kapan pun dan di mana pun dibutuhkan. Temukan wewangian yang paling bisa membuat Anda fresh dan merasa senang, bawa selalu di tas Anda. Ketika mulai terasa bad mood, teteskan atau taburkan sedikit di meja Anda dan hirup wanginya.

3. Humor

Tidak acuh saat rekan-rekan bercanda karena Anda sibuk tidaklah membantu pekerjaan Anda menjadi cepat selesai. Sebaliknya, meluangkan sedikit waktu untuk menengok dan tertawa bersama rekan kerja akan merilekskan otot dan membuat Anda lebih fresh untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Tidak punya rekan kerja yang asyik dan humoris? Browsing video-video kocak untuk sesaat akan menolong Anda (dengan smartphone atau notebook pribadi tentunya!). Jika Anda orang yang tidak terlalu suka humor, maka mencari gambar, info atau komunitas hobi yang Anda senangi juga akan memberikan penghiburan yang menyegarkan

Cara memposting artikel di blog


sebenarnya tidak sulit, jika Anda sudah familiar dengan microsoft word. Karena ketika anda sudah paham dengan ms.word, saya yakin sekali bahwa Anda tidak kesulita dalam memposting artikel di blog. Hal ini dikarenakan toolbar yang ada di ms.word juga terdapat form postingan blogger. Namun jika anda belum memahaminya, bergembiralah bahwa saya akan membahasnya sekarang.

Beberapa selang waktu beberapa jam, sebenarnya saya sudah memposting beberapa artike yaitu tentang cara membuat blog, cara setting blogmembuat email, dan meta tag analyzer tool. Karena itu jari-jari saya pun sudah krenyes-krenyes, so untuk cara memposting artikel di blog, saya jelaskan secara ringkas aja ya, mudah-mudahan Anda mengerti.

Sebelumnya anda harus mengenal toolbar yang ada di form postingan blogger seperti gambar dibawah ini :


 cara memposting di blog, posting artikel di blog, memposting artikel, memposting artikel di blog
Form Postingan Blogger

Keterangan Gambar :
  1. Kotak untuk mengisi judul postingan
  2. Undo dan redo, yaitu untuk mengembalikan keasal semula jika terjadi kesalahan dalam mengedit
  3. Tombol untuk menghapus beberapa kata sekaligus
  4. Tombol untuk memeriksa keakuratan beberapa kata
  5. Tombol untuk merubah jenis font atau huruf
  6. Tombol untuk merubah ukuran besar/kecil huruf
  7. Tombol yang berfungsi untuk merefleksikan huruf
  8. Tombol untuk merubah huruf  misalanya :B = tebal huruf  I= huruf miring U= huruf bergaris bawahdan ABC untuk mencoret huruf
  9. Tombol yang berfungsi untuk memberi warna huruf dan memblock huruf sepeti ini. (terlebih dahulu Anda harus memblock huruf yang akan diberi warna)
  10. Tombol untuk menambahkan link, gambar dan video kedalam artikel yang akan dipostingan (terlebih dahulu anda harus menyiapkan linknya)
  11. Untuk membuat artikel dalam kode HTML
  12. Untuk membuat artikel dalam mode Compose (biasa)
  13. Untuk menyesuaikan rata tulisan dan memberikan sub angka serta sub bullet
  14. Untuk membuat atau menambahkan label blog. Baca disini  
  15. Untuk menerbitkan artikel yang sudah siap di ketik
  16. Untuk melihat artikel sebelum diterbitkan. 

Langkah-langkah dalam memposting suatu artikel:

  • Sebaiknya klik terlebih dahulu “ Edit HTML”,jika langsung di mode “Compose”, sering terjadi hang pada komputer (pengalaman saya pribadi). Copy artikel yang telah anda buat sebelumnya, kemudian paste di area posting. Edit sesuai dengan kemauan anda.
  • Klik tombol “ compose “ untuk melakukan editing (jika anda masih bingung dengan kode HTML).
  • Klik tombol tool yang berlambang “ panorama” berwarna biru, jika anda ingin memasukan gambar ataupun photo untuk menghiasi posting-an anda.
  • Klik tombol “ Preview “ untuk melihat hasil posting-an anda yang nantinya akan tampil di dalam blog, barangkali masih ada yang perlu di edit.
  • Klik tombol “ publish “. Selesai. Tulisan hasil karya anda akan bisa dilihat dan di baca oleh seluruh dunia.
Saya rasa sudah cukup jelas cara memposting artikel di blog, dan kepala saya juga sudah puyeng didepan layar monitor terus. Kalau belum mengerti coba-coba aja sendiri, ntar Anda juga ngerti sendiri kok.

Cara Setingan blog di blogger


Setelah membuat blog di blogger, ada hal-hal yang perlu kita lakukan yaitu settingan blog. Cara Setting Blog di Blogger memiliki beberapa komponen didalamnya, mulai dari settingan komentar, postingan, email, arsip, ID, dan lain-lain. Dalam menu setiap settingan juga berbeda-beda menurut esensialnya san sesuaikan menurut kepentingan bolg Anda.

Berikut adalah penjelasan untuk melakukan setting blog :

1. login ke blogger.
2. Klik nama blog yang ingin di atur.
3. Klik menu Setelan yang berada disebelah kiri monitor Anda.

cara setting blog, cara setting blog di blogger, setting blog, setting blog di blogger
Settingan Blog

4. Klik masing-masing sub menu yang ada di bawahnya untuk melakukan pengaturan. 

Dasar
  • Judul : Klik “Edit” jika anda ingin melakukan perubahan terhadap judul yang ada atau biarkan saja jika judulnya sudah sesuai keinginan. 
    • Uraian : Klik “Edit”, kemudian isi dengan deskripsi blog yang ingin ditampilkan, sebaiknya ini diisi jangan dikosongkan, lanjutkan dengan klik tombol “Simpan perubahan”.
      • Privasi : Sebaiknya biarkan sesuai pengaturan asli, lakukan edit apabila blog anda ingin di jadikan blog private (tertutup bagi umum). 
        • Alamat Blog : Biarkan apa adanya, kecuali bila anda ingin mengubah alamat blog dengan domain milik sendiri. 
          • Penulis Blog : Biarkan saja sesuai pengaturan awal. 
            • Pembaca Blog : Biarkan saja apa adanya jika blog anda ingin di bisa di baca oleh umum, lakukan edit bile blog anda ingin hanya bisa di baca oleh orang-orang tertentu yang anda pilih.

            Post dan Komentar

            • Tampilkan sebanyak mungkin : ubah angkanya sesuai dengan jumlah posting yang ingin tampil di halaman depan blog anda. 
              • Templat Entri : biarkan tidak perlu di edit. 
                • Tampilkan gambar dengan Lightbox : Boleh pilih “Ya” atau “Tidak”, ini tidak terlalu penting. 
                  • Bagikan ke Google+ : Pilih “Ya” jika nanti setelah posting ingin bisa langsung dibagikan ke layanan Google+, pilih “Tidak” jika sebaliknya. 
                    • Lokasi Komentar : Biarkan terpilih “Tersemat”, agar kotak komentar langsung berada di bawah setiap postingan. 
                      • Siapa yang dapat mengomentari? : Silahkan pilih sesuai keinginan. Pilihan “Semua Orang”, berati semua pengunjung blog anda bisa berkomentar. 
                        • Moderasi Komentar : Pilih “Selalu” bila setiap ada komentar harus melalui persetujuan anda sebelum tampil di blog. Pilih “Tidak Pernah” agar ada yang komentar langsung tampil di blog. 
                          • Tampilkan Tautan Balik : Pilih “Sembunyikan” bila anda tidak ingin menampilkan link siapa saja yang membuat tautan (link) ke postingan bersangkutan. Pilih “Tampilkan” bila anda ingin menampilkan tautan. 
                            • Pesan Formulir Komentar : Silahkan di isi jika ingin anda pesan diatas kotak komentar nantinya, misal : Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Atau di kosongkan juga tidak ada masalah. 
                              • Mempublikasikan entri menggunakan SMS/MMS : Menu ini berguna apabila nantinya ingin mempublikasikan artikel melalui ponsel, silahkan baca lebih lanjut keterangan yang ada. 
                                • Mempublikasikan entri menggunakan email : Fasilitas ini memungkin anda untuk mengirimkan postingan melalui email. Untuk keterangan lebih lengkap, mungkin akan di bahas pada artikel di masa mendatang. 
                                  • Email Pemberitahuan Komentar : isi dengan alamat email yang di inginkan, bila setiap ada komentar pada artikel blog anda akan di beritahukan secara otomatis ke alamat email tersebut. Kosongkan jika tidak menginginkan.

                                  Bahasa dan pemformatan

                                  • Bahasa : Pilih “Indonesia” agar lebih familiar dengan anda. 
                                    • Aktifkan transliterasi : Pilih “Dinonaktifkan” 
                                      • Zona Waktu : Pilih zona waktu sesuai dengan keinginan. Untuk wilayah Indonesia Barat, anda bisa memilih zona (GMT +7:00) Jakarta. 
                                        • Format Header Tanggal : Pilih format tampilan tanggal sesuai keinginan. 
                                          • Format Timestamp : Pilih sesuai keinginan. 
                                            • Format Stempel Waktu Komentar : Pilih sesuai keinginan.

                                            Lainnya

                                            • Alat Blog : Impor blog, fasilitas untum mengimpor blog, dengan ini anda bisa memindahkan file dari blog lain. Ekspor Blog, fasilitas untuk mengekspor blog, jika anda bermaksud memindahkan isi blog ke blog yang lain. Fasilitas Ekspor blog berguna juga untuk sarana backup data, silahkan lakukan backup data secara rutin agar apabila suatu saat terjadi hal yang tidak di inginkan, anda masih punya data untuk di masukan ke blog baru. Hapus blog, fasilitas untuk menghapus blog, jangan pernah klik ini apabila blog anda tidak ingin terhapus. 
                                              • Bolehkan Umpan Blog : Silahkan pilih sesuai keinginan, terkadang ada baiknya anda memilih mode “Penuh” namun terkadang perlu juga untuk di setting ke pilihan lain.
                                                • Posting URL Pengubahan Arah Feed : Untuk tahap awal, ini bisa di kosongkan dulu, kedepannya anda akan mengerti tentang pengalihan alamat feed ini. 
                                                  • Footer Feed Posting : Boleh di isi boleh di kosongkan, ini kaitannya dengan Feed. 
                                                    • Aktifkan Tautan Lampiran : Boleh di pilih “Ya” boleh “Tidak”. 
                                                      • URL OpenID Anda : Biarkan apa adanya. 
                                                        • Konten Dewasa? : pilih tidak bila isi blog anda bukan berisi konten khusus dewasa. 
                                                          • ID Properti Web Analytics : ini diisi dengan ID google analytic, bila belum punya bisa di kosongkan saja.
                                                          Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai cara membuat blog, khususnya cara setting blog di blogger. semoga bermanfaat. Baca rekomendasi tutorial blogger seperti Merubah/Mengganti Cursor Blog dan Membuat Kotak Text Area di Blog 

                                                          Kotak Serangga ( kotak koleksi Serangga)


                                                          Haiii,,, Salam Pertanian,, hahhaha
                                                          Bagi kalian teman-teman Fakultas Pertanian khususnya Jurusan HPT Hama Penyakit Tanaman, saya ada kabar gembira nih,,  :D
                                                          Mau tahu kan apa kabar gembira nya...
                                                          nih ane beritahu,, Buat teman-teman yg ingin membuat kotak serangga/ kotak koleksi serangga  tetapi tidak tahu cara nya gmna dan waktu yang tidak sempat karena jadwal kuliah yg padat nih ane mau mau nawari jasa buat agan-agan sekalian..
                                                          Saya dapat memuatnya dengan berbagai ukuran,, tinggal pesan saja..
                                                          untuk ukuran biasa 30 cm X 50 cm aneh kasih harga Rp. 80.000 aj ga mahal-mahal kok,, waktu pemesannan 3 hari barang langsung siap!
                                                          dijamin bagus, kepuasan anda suatu kebanggaan bagi kami :)
                                                          untuk info dapat menghubungi 085262342852, NO MCL, just CALL or SMS :D


                                                          Senin, 28 Mei 2012

                                                          formulasi pestisida


                                                          LAPORAN PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA
                                                          “ FORMULASI PESTISIDA”




                                                          Gabriel BM Pandiangan
                                                          05101007068



                                                          PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
                                                          FAKULTAS PERTANIAN
                                                          UNIVERSITAS SRIWIJYA
                                                          INDRALAYA
                                                          2012





                                                          I. PENDAHULUAN

                                                          A. Latar Belakang
                                                                      Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Bagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya. ( Munaf, Sjamsuir 1997)
                                                          Dari artinya, pestisida adalah semua bahan atau campurah bahan, baik kimia maupun biologi yang digunakan untuk mengendalikan (sida=cide=membunuh) jasad pengganggu (pest). Pada masa sebelum masehi, telah dikenal bongkah belerang sebagai fumigan dan penggunaan batu empedu kadal untuk membunuh cacing. Menjelang abad X masehi, bangsa cina telah menggunakan senyawa arsenik untuk membunuh serangga. Pada tahun 1700 – 1800, telah digunakan racun nikotin, piretrin dan rotenon. Pada era 1800 – 1900 telah ditemukan produk-produk petroleum, pestisida anorganik (CS2, HCN dan senyawa tembaga), serta penemuan senyawa organosintetik (2,4 –dinitro-6-cresol). Pada tahun 1930 – 1950, pestisida organik berkembang pesat (DDT dan derivatnya). Setelah tahun 1950, banyak pengembangan pestisida baru (golongan karbamat, piretroid sintetik dan sejenis hormon juvenil). Dewasa ini, pengembangan pestisida mengarah pada pengembangan bahan alam dan sintesis terarah yang bersifat atraktan, repelen atau yang berupa Zat Pengatur Tubuh Serangga (Insect Growth Regulator). ( Panut Djojosumarto 2006)
                                                                      Perkembangan pestisida membawa kemajuan pesat dalam bidang pertanian, pada awal perkembangannya para petani umumnya cenderung menggunakan pestisida, karena dapat meningkatkan hasil pertanian dengan cepat, tetapi tanpa disadari bahwa penggunaan pestisida yang terlalu lama dan berlebihan dapat membuat tanah akan menjadi rusak, bahan organi nya hilang terlebih lagi dapat mengganggu kestabilitasan sistem rantai makanan. Hal ini disebabkan karena pestisida yang digunakan mengandung racun atau bahan aktif yang berbahaya yang dapat membunuh semua makhluk hidup yang ada di dalam tanah, maupun diluar tanah. (Djojosumarto 2006)
                                                          Dalam penggunaan pestisida kita harus tahu susuan dari suatu formulasi pestisida tersebut, hal ini bertujuan agar mudah diaplikasikan selain itu kita dapat mengetahui kandungan bahan aktif yang terdapat pada pestisida tersebut dan apa-apa saja yang dugunakan dalam membantu pstisida agar dapat berfungsi dengan baik.
                                                          a. Bahan Aktif
                                                                      Bahan aktif merupakan senyawa kimia atau bahan-bahan lain yang memiliki efek sebagai pestisida. Bahan aktif pestisida dapat berbentuk cairan, padat, dan gas. Bahan aktif yang digunakan dalam formulasi biasa berasal dari dalam bentuk aslinya, yang dikemudian dicampur  dengan bahan-bahan pembantu lainnya dan bahan pembawa. Namun beberapa bahan aktif kimia dalam bentuk sintetiknya dalam bentuk aslinya terutama herbisida yang bahan aktifnya berbentuk asam seringkali sulit diformulasikan. Oleh karena itu, bahan aktif semacam ini sering menggunakan bentuk garam atau ester. Sebagai contoh, glifosfat (fosfonometil glisin) murini adalah asam yang tidak mudah larut dalam solvent organic yang biasa digunakan dalam formulasi. Oleh karena itu harus terlebih dahulu diubah menjadi garam, misalnya glifosfat ammonium, glifosfat-isopropilamina, dll.
                                                                      Disamping itu, beberapa bahan aktif pestisida terdiri atas beberapa isomer aktif. Sebagai contoh adalah insektisida sipermetrin. Dari bahan aktif ini dipisahkan alfa-sipermetrin, beta-sipermetrin, dan zeta-sipemetrin.

                                                          b. Bahan Pembantu (Adjuvant)
                                                                      Bahan-bahan pembantu merupakan bahan-bahan atau senyawa kimia yang ditambahkan kedalam pestisida dalam proses formulasinya agar mudah untuk diaplikasikan. Bahan-bahan Bahan-bahan pembantu sering ditambahkan pada formulasi adalah solvent atau bahan pelarut, diluents atau bahan pembasah, emetik tau digunakan sebagai bahan penambah bau, dll.
                                                          c. Bahan Pembawa
                                                                      Bahan pembawa digunakan untuk menurunkan konsentrasi produk pestisida, tergantung pada cara penggunaan yang diinginkan. Bahan pembawa dapat berupa air, minyak, talk, attapulgit, bentonit, tepung, pasir,dll.
                                                          Kode Formulasi Pestisida
                                                                      Menurut Butarbutar (2009), pestisida dalam bentuk teknis (technical grade) sebelum digunakan perlu diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan pengolahan (processing) yang ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan keamanan, penyimpanan, penanganan (handling), penggunaan, dan keefektifan pestisida. Pestisida yang dijual telah diformulasikan sehingga untuk penggunaannya pemakai tinggal mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam manual. Menurut Munaf (1997), yang dimaksud dengan formulasi (formulated product), ialah komposisi dan bentuk pestisida yang dipasarkan. Pestisida yang terdapat dipasaran umumnya tidaklah merupakan bahan aktif 100%, karena selain zat pengisi atau bahan tambahan yang tidak aktif 100%, karena selain zat pengisi atau bahan tambahn yang tidak aktif (inert ingridient) juga da yang berisi campuran dari 2 atau lebih pestisida.
                                                                      Menurut Djojosumarto dalam Runia (2008), produk jadi yang merupakan campuran fisik antara bahan aktif dan bahan tambahan yang tidak aktif dinamakan formulasi. Formulasi sangat menentukan bagaimana pestisida dengan bentuk dan komposisi tertentu harus digunakan, berapa dosis atau takaran yang harus digunakan, berapa frekuensi dan interval penggunaan, serta terhadap jasad sasaran apa pestisida dengan formulasi tersebut dapat digunakan secara efektif. Selain itu, formulasi pestisida juga menentukan aspek keamanan penggunaan pestisida dibuat dan diedarkan dalam banyak macam formulasi
                                                          Bentuk formulasi dan kandungan bahan aktif pestisida dicantumkan dibelakang nama dagangnya. Global Crop Protection Federation (GCPF)  adalah federasi perlindungan tanaman dunia menyusun berbagai kode dasar untuk berbagai macam formulasi pestisida.
                                                          a. Formulasi Cair
                                                                      Menurut Butarbutar (2009), EC (emulsible atau emulsifiable concentrates) adalah larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air. Suspensi minyak dalam air ini merupakan emulsi. Bahan pengemulsi adalah sejenis detergen (sabun) yang menyebabkan penyebaran butir-butir kecil minyak secara menyeluruh dalam air pengencer. Secara tradisional insektisida digunakan dengan cara penyemprotan bahan racun yang diencerkan dalam air, minyak, suspensi air, dusting, dan butiran. Penyemprotan merupakan cara yang paling umum, mencakup 75% dari seluruh pemakaian insektisida, yang sebagian besar berasal dari formulasi Emulsible Concentrates. Bila partikel air diencerkan dalam minyak (kebalikan dari emulsi) maka hal ini disebut emulsi invert. EC yang telah diencerkan dan diaduk hendaknya tidak mengandung gumpalan atau endapan setelah 24 jam. Contoh: grothion 50 EC, Basudin 60 EC
                                                          b. Water Soluble Concentrate (WCS), merupakan formulasi yang mirip dengan EC, tetapi karena menggunakan sistem solvent berbasis air maka konsentrat ini jika dicampur air tidak membentuk emulsi, melainkan akan membentuk larutan homogen. Umumnya formulasi ini digunakan dengan cara disemprotkan. Contoh: Azidrin 15 WSC.
                                                          Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
                                                          b. Berbentuk Butiran
                                                                      Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).
                                                          c. Bebentuk Tepung
                                                                      Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).
                                                          d. Bentuk Minyak
                                                                      Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas.
                                                          e. Fumigansia (fumigant)
                                                          Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.

                                                          f. Bentuk Tablet
                                                          Terdapat dalam dua bentuk :
                                                          1) Tablet yang bila terkena udara akan menguap menjadi fumigant, yang umumnya digunakan untuk gudang-gundang atau perpustakaan. Contoh: Phostoxin tablet.
                                                          2) Tablet yang pada pengunaannya memerlukan pemanasan. Uap dari hasil pemanasan dapat membunuh atau mengusir hama (nyamuk). Contoh: Fumakkila.

                                                          B. Tujuan
                                                          Agar mahasiswa mengetahui formulasi yang terdapat pada pestisida dan  dapat mengaplikasikannya.











                                                          II. HASIL DAN PEMBAHASAN

                                                          A. Hasil
                                                          No
                                                          Nama Dagang
                                                          Bahan Aktif
                                                          Formulasi
                                                          OPT Sasaran
                                                          1
                                                          Smart 486 SL
                                                          Isopropilamina glifosfat 486g/l
                                                          Soluble Liquid (SL)
                                                          Pengendalian Gulma
                                                          2
                                                          Clutch
                                                          Deltamethrin 25g/l
                                                          Emulsiable Concentrarte (EC)
                                                          Pengendalian Insektisida
                                                          3
                                                          Kenfuran 3 GR
                                                          Karbofuran 3%
                                                          Granular
                                                          Insektisida atau Nemantisida












                                                          B. Pembahasan
                                                                      Smart 486 SL adalah herbisida sistematik purna tumbuh berwarna cokelat kekuningan berbentuk larutan dalam air yang efektif untuk mengendalikan gulma alang-alang (Imperata Cylindrica) pada lahan tanpa tanaman dan pertanaman kelapa sawit, gulma berdaun lebar dan sempit pada pertanaman teh.
                                                          Bahan aktif yang terkandung dalam Smart 486 SL adalah  Isopropilamina glifosfat 486 g/l setara dengan glifosfat 360 g/l.  Formulasi bahan aktif  dari Smart 486 SL ialah SL diaman SL merupakan pekatan yang bias dilarutkan dalam air. Pestisida ini diformulasikan dalam bentuk AS atau AC umumnya pestisida berbahan aktif dalam bentuk garam yang memiliki kelarutan tinggi dalam air. Pestisida yang diformulasikan dalam bentuk ini digunakan dengan cara disemprotkan. OPT sasaran dari pestisida ini adalah pengendalian hama gulma pada tanaman kelapa sawit dan  pengendalian gulma berdaun lebar dan berdaun sempit pada tanaman teh.
                                                          Keunggulan penggunaan Smart 486 SL adalah:
                                                          ·         Bekerja secara sistematik, mengendalikan gulma tuntas samapi ke akarnya
                                                          ·         Diaplikasikan atau disemprotkan langsung ke bagian hijau gulma (daun dan batang) cukup satu kali aplikasi saja
                                                          ·         Tidak menguap, sehingga tidak mempengaruhi tanaman pokok
                                                          ·         Mengendalikan lebih lama, karena terserap sempurna kedalam jaringan gulma sehingga pertumbuhan kembali gulma lebih lama.
                                                          Clutch adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama Insektisida yang berfungsi sebagai racun kontak dan sekaligus racun perut/ lambung. Dosis penggunaannya rendah sehingga biaya pengendaliannya lebih murah, spectrum pengendalian lebih luas sehingga mampu membasmi berbagai jenis hama. Bahan aktif dari produk ini ialah deltametrin 25 g/l dan memiliki formulasi EC.
                                                          Emulsiable Concetrate berbentuk pekatan (konsentrat) cair dengan kanduangan  konsentrasi bahan aktif yang cukup tinggi. Oleh karena mengandung solvent yang berbasis minyak, konsentrasi ini jika dicampur dengan air akan membentuk emulsi ( butiran benda cair yang melayang dalam media cair lainnya. EC umumnya digunakan dengan cara disemprot, meskipun bias digunakan dengan cara lain. Bersama formulasi WP, formulasi EC merupakan formulasi klasik yang paling banyak digunakan saat ini.
                                                          Kenfuran 3 GR adalah insektisida/nemantisida berbahan aktif karbofuran 3GR yang bersifat sistematik, juga bekerja sebagai racun kontak dan lambung, berbentuk butiran berwarna ungu gelap. Formulasi ini cepat larut sehingga lebih gampang bila dicampur dengan pupuk, dan lebih baik kesehatan tanaman karena tidak menggunakan pasir. Memiliki bahan aktif karbofuran 3%, biasanya digunakan apabila populasi atau intesitas serangan hama telah mencapai ambang pengendalian sesuai rekomendasi setempat.
                                                          Granular GR umumnya berbentuk butirn sediaan siap pakai dengan konsentrasi bahan aktif rendah sekitar 2%. Pestisida butiran umumnya digunakan dengan cara ditabur dilapanagan baik dengan cara ditabur dengan manual maupun dengan menggunakan mesin penabur. Formulasi ini memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
                                                          Kelebihan formulasi ini adalah
                                                          ·         Tidak perlu mencampur dengan pestisida lainnya.
                                                          ·         Tidak menimbulkan drift, tidak berdebu, dan tidak memercik
                                                          ·         Tidak mudah diserap kulit
                                                          ·         Tidak memerlukan alat aplikasi yang rumit
                                                          Kelemahan formulasi ini adalah
                                                          ·         Lebih mahal bila dibandingkan dengan EC atau WP
                                                          ·         Memerlukan pengolahan tanah setelah penaburan
                                                          ·         Memerlukan kondisi tertentu misalnya kelembaban tanah agar aktif

                                                          III. KESIMPULAN DAN SARAN

                                                          A. Kesimpulan
                                                                      Adapun kesimpulan dari praktikum yang dapat diambil dari praktikum ini ialah:
                                                          1.      Emulsifiable adalah konsentrasi bahan aktif cair, berupa konsentrasi dengan kandungan bahan aktif yang cukup tinggi
                                                          2.      Soluble Liquid adalah pekatan cair. Jika dicampur air pekatan cair ini akan menjadi larutan, penggunaannya dengan cara disemprotkan.
                                                          3.      Granular atau butiran merupakan sediaan konsentrasi berbentuk padatan, dengan bahan aktif yang cukup rendah sekitar 2%. Ukuran antara 0.7 sampai 1 mm.
                                                          4.      Penggunaan pestisida jika terlalu banyak dan terlalu sering digunakan maka akan menyebabkan tanah akan menjadi rusak, dan keseimbangan ekosistem akan terganggu.
                                                          5.      Setiap insektisida memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda sesuai dengan OPT sasarannya.

                                                          B. Saran
                                                                      Sebaiknya kualitas untuk praktikum ini lebih ditingkatkan lagi, agar praktikan mendapatkan materi yang benar-benar bermutu.




                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                          Munaf, Sjamsuir (1997) Bagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah
                                                          meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
                                                          Panut Djojosumarto  (2006) Dewasa ini, pengembangan pestisida mengarah pada
                                                          pengembangan bahan alam dan sintesis terarah yang bersifat atraktan, repelen atau yang  berupa Zat Pengatur Tubuh Serangga (Insect Growth Regulator)
                                                          Djojosumarto (2006) pestisida yang digunakan mengandung racun atau bahan aktif yang
                                                          berbahaya yang dapat membunuh semua makhluk hidup yang ada di dalam tanah, maupun diluar tanah.
                                                          Menurut Butarbutar (2009), pestisida dalam bentuk teknis (technical grade) sebelum
                                                          digunakan perlu diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan pengolahan (processing) yang ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan keamanan, penyimpanan, penanganan (handling), penggunaan, dan keefektifan pestisida.
                                                          Menurut Djojosumarto dalam Runia (2008), produk jadi yang merupakan campuran fisik
                                                                      antara bahan aktif dan bahan tambahan yang tidak aktif dinamakan formulasi.